(Image credit: Shutterstock)
Ketika kita membicarakan otak komputer / notebook, cuma ada dua produsen AMD dan Intel. Persaingan kedua produsen ini telah terjadi cukup lama dan berlangsung cukup panjang. Sejak awal AMD bisa dibilang hadir dan memposisikan diri sebagai alternatif Intel yang memang lebih dulu dikenal oleh pasar. Masih ingat dua dekade yang lalu, bagaimana iklan Intel pentium IV begitu sering nongol di televisi. dikombinasikan dengan produk prosesor buatan AMD diawal-awal yang juga sempat mengalami panas yang lebih tinggi dibanding prosesor besutan Intel. menyebabkan tertanamnya pola pikir bahwa produk AMD panas. Cerita tersebut lambat laun menjadi semakin masif dan diamin banyak orang. Beberapa tahun yang lalu AMD juga sempat terseok-seok mengejar perkembangan teknologinya Intel. Saat Intel memperkenalkan lini produk Core i series, AMD terdiam dan tidak mampu menghadirkan produk saingan yang sepadan terutama di lini prosesor kelas atas. Kemunsuran AMD ini berlangsung cukup lama dan berimbas makin redupnya nama AMD karena brand image AMD sebagai produsen prosesor dengan kemampuan hebat namun dengan harga bersahabat sayangnya sulit dibuktikan.
Cerita persaingan AMD dan Intel baru menjadi menarik di tahun 2017 ketika AMD memperkenalkan lini prosesor baru mereka yang dinamani Ryzen. AMD Ryzen menandai kembalinya AMD ke arena persaingan yang sudah berlangsung sangat panjang. Seri Prosesor Ryzen Series bersaing langsung dengan Prosesor intel Core i series. Uniknya AMD memberi pengkodean seri prosesor yang mirip dengan pengkodean prosesor milik intel. Kalau di intel kita mengenal seri core i3 maka di AMd ada seri ryzen 3, kalau di intel ada seri core i5, maka di AMD ada ryzen 5, dan tentu saja jika intel punya produk intel core i7 maka AMD juga punya ryzen 7. Penamaan ini secara tidak langsung mempermudah konsumen membandingkan performa dan harga setiap seri.
Kembalinya AMD ke arena persaingan sebetulnya membawa dampak yang baik bagi konsumen, terutama setelah cukup lama (sejak 2011) AMD tidak mampu menghadirkan alternatif prosesor yang mumpuni untuk menyaingi keperkasaan prosesor intel. Sejak saat itu, Prosesor Intel menjadi pilihan utama karena memang performanya yang paling bagus. Sayangnya karena hampir tidak punya pesaing, harga prosesor intel juga tentu bisa diset sekehendaknya produsen, dan ini tentu tidak baik bagi konsumen.
Pasca diperkenalkannya AMD Ryzen, Intel dengan sendirinya mengevaluasi produk-produknya. Baik dari sisi performa maupun harga jual. Bagi kita konsumen, persaingan kedua produsen ini pasti ujung-ujungnya akan menguntungkan konsumen. Terbukti setelah release ryzen, beberapa produk intel mengalami koreksi harga, secara performa intel generasi yang lebih baru juga mendapatkan improvemen yang lebih baik.
Kembali ke topik utama, Jika satu dekade yang lalu jika membeli komputer pilihan kita cuma produk intel, maka tahun ini anda harus sedikit berpikir, karena kita punya alternatif prosesor yang tidak bisa begitu saja ditepis.
Prosesor seri Ryzen besutan AMD bisa menjadi alternatif karena memang menawarkan performa yang sama kuatnya dengan harga jual yang biasanya lebih murah dibanding intel, selain itu dari sisi grafis bawaan harus kita akui grafis bawaan prosesor AMD jauh lebih baik dibanding grafis bawaan intel. Sekilas prosesor AMD nampak lebih unggul dibanding Intel (harga,performa,grafis bawaan), namun perlu diingat, seri Ryzen merupakan produk baru lahir jika dibanding core i series. selain itu, arsitektur AMD juga biasanya memerlukan dukungan RAM yang baik agar bisa bekerja dengan optimal, dengan kata lain kemampuan prosesor AMD bisa optimal beneran kalau racikan produsennya bagus. Hal ini yang memang masih perlu waktu. Tapi bagaimanapun juga, Apapun prosesor yang menjadi pilihan anda, semua sama-sama menguntungkan komsumen. Selamat memilih.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda