ini istilah ajaib yang cukup jamak ditemukan di beberapa daerah di kalimantan seperti kalimantan tengah.
Kepuhunan ini sangat sering terucap, dan terkadang menjadi jalan untuk memaksa sesorang untuk mencicipi makanan tertentu. memang kalau di pikir-pikir 1/2 tidak logis yah hehehe
Tapi begitulah, manusia cendrung menarik kesimpulan yang paling sederhana jika menemui sebuah masalah. yah seperti ketika Budi ditawari kue tar, ketika ingin berangkat ke banjar baru. Budi menolak dengan alasan kenyang, jika ditengah jalan terjadi sesuatu dengan budi, misalnya nambak "sapi" (hehehehe) maka keluarganya tadi pasti menyimpulkan bahwa nambrak sapi tadi terjadi karena Budi menolak memakan kue tar. simple sekali hehehe
kalau anda jalan-jalan ke daerah kalimantan jangan heran kalau menemukan kata-kata gaib ini hehehe
secara psikologis sih ada betulnya juga, maksudnya bukan makanan yang menyebabkan celaka, namun pikiran kita yang teranggan-anggan karena makanan tadi yang dapat membuat celaka. yah pada tau kan segala sesuatu yang mengendalikan adalah pikiran, kalo pikiran ngak normal, maka kacaulah semua. Kecelakaan (nabrak sapi) yang dialami budi bisa saja terjadi karena budi sedang kurang konsentrasi akibat dari memikirkan kue tar yang tadi pagi tidak sempat ia cicipi hanya karena merasa kenyang, padahal kue itu baunya sedap, dan sangat menggoda, karena pikirannya ke kue tadi alhasil ketika dia berkendara menjadi tidak konsentrasi dan ujungnya "nabrak sapi" Kasihan...
cuma satu hal yang menjadi pertanyaan saya, kenapa dibulan ramadhan tidak ada yang menyinggung masalah kepuhunan hehehe (ya iyalah kan puasa) ....
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda