Sedikit cerita, Saya masih punya laptop tua yang usianya sudah sewindu lebih, kondisi masih bagus. laptop ini sekarang digunakan lagi oleh anggota keluarga saya, Agar perfomanya lebih maksimal, saya berniat memasang SSD di laptop ini. Laptopnya adalah Acer Aspire 4738z (Intel P6200, RAM 3GB DDR3, OS Windows 7 32bit) laptop ini dibeli tahun 2011/2012 saya agak lupa, cukup lama tidak dipakai, sudah sempat upgrade harddisk yang sudah 7200 rpm.
Mengingat laptop ini masai Sata II, maka saya kepikiran untuk memilih SSD Sata Entry Level Saja. Pertimbangannya selain karena harga SSD Entry level lebih terjangkau, secara performa untuk penggunaan umum ssd ini terbilang sudah cukup oke alasan terakhir karena laptopnya masih sata II dan prosesornya juga jadul. Kalau dipasang SSD Mainstrem rada mubazir.
SSD entry level adalah SSD tanpa DRAM, paling mudah dapat dilihat dari pilihan kapasitasnya yakni 120GB, 240GB, 480GB, 960GB.
Bicara SSD Entri level seri-seri yang sudah umum didengar adalah Crucial BX500, WD Green, Sandisk SSD Plus, Kingston A400, Adata SU650, Team GX1, VGen merek-merek ini cukup familiar dikuping saya karena saya sering lihat produk microsdnya.
Dalam Proses pencarian dan komparasi, saya menemukan banyak SSD merek lain yang agak baru dikuping saya seperti Midasforce super lightning, Bulldozer, Apacer Panther AS340, Pioneer, Colorful SL500, PNY CS900, Patriot Burst, Gigabyte, Hikvision C100, Visipro SSD+, Galax SSD Gamer L Series, Klevv, Maxell, KioXia, Kingmax SMV32, AFOX, DynaBook AE100, Maxstor dll.
Karena terlalu banyak merek, jadinya malah pusing, harus diakui memilih SSD entry level lebih memusingkan dibanding memilih SSD Mainstream, Biar gampang kita bikin list saja perbandingan tiap merek. Ohya saya fokus ke kapsitas 480 TLC SSD. karena kapasitas ini menurut saya paling edeal untuk penggunaan sehari-hari, kenapa TLC karena sampai saat ini TLC yang paling stabil performanya, QLC masih tahap perkembangan.
Memilih SSD yang akan dijadikan sebagai tempat penyimpanan data utama, memang harus hati-hati, jangan sampai salah pilih SSD, karena data kita yang menjadi taruhannya. untuk mempermudah komparasi, saya merangkum 5 informasi dasar meliputi :
a. Harga, ini amat penting karena berkaitan dengan kemampuan beli, kita buka cari paling murah, tapi paling bestvalue
b. Web, ketersediaan web berarti kita punya akses ke produsen untuk mendapatkan informasi produk, pemeriksaan keaslian produk, garansi, hingga mendownload software.
c. Software Monitoring, bagi saya ini wajib untuk memonitor SSD sampai update firmware. Memang sih performa SSD bisa dicek dengan software pihak ke3, tapi softwate pihak ke3 kan bayar.
d.Speed, ini bisa menjadi gambaran awal seberapa kencang SSD tersebut, meskipun real speednya bisa sangat bervariasi.
e. Garansi, tahukan pentingnya.
f. Lifetime atau daya tahan SSD, SSD biasanya memiliki masa pakai / usia umumnya dinyatakan dalam bentuk TBW(Terabytes Written) / MTBF (Mean Time Between Failures) cara menilai makin besar makin bagus. TBW adalah angka perkiraan berapa banyak data yang bisa kita tulis ke SSD sebelum akhirnya SSD tidak lagi bisa dimasukkan data. Sedangkan MTBF agak sedikit rumit agak diukur dan tidak bisa dibandingkan dengan TBW karena menggunakan perhitungan dan pengujian yang berbeda. Secara pribadi saya lebih prefer pada SSD yang mencantumkan Lifetime dalam format TBW, karena lebih pasti dan lebih mudah dibandingkan.
Sebenarnya ada satu lagi informasi yang penting, yakni info controller. Namun info ini jarang sekali dicantumkan, dan kalaupun dicantumkan perlu ngulik lebih lanjut untuk membandingkan performa setiap controller, itupun belum cukup, karena performa controller amat bergantung dengan hardware memori yang dipakai. So info controller yang digunkan saya skip, dan untuk melihat performa kita fokus pada klaim produsen saja.
Setelah muter-muter cukup lama, akhirnya saya mengelompokkan lagi SSD Entry Level tsb dalam 2 kelompok, kelompok pertama SSD yang mencantumkan infonya hampir lengkap, dan SSD yang infonya tidak lengkap. Saya tentu memilih SSD yang memiliki informasi hampir lengkap.
SSD yang informasinya hampir lengkap saja ada 13 merek. Termahal PNY CS900 termurah Kingmax SMV32.
Dari 13 SSD tersebut, saya sortir lagi, SSD mana yang memiliki software monitoring bawaan, Ternyata ada 9 merek.
Dari 9 SSD tadi, saya sortir lagi hanya SSD yang mencantumkan lifetime dalam bentuk TBW, akhirnya ketemu 6 merek yakni Crucial BX500, KioXia(toshiba), Apacer AS340, Adata SU650, Team GX1, Kingston A400.
6 SSD diatas bisa dikatakan paling oke, karena memiliki semua informasi yang lengkap, Dari 6 SSD tersebut tinggal bandingkan saja antara harga dan performanya serta daya tahan, untuk mencari produk mana yang paling tinggi valuenya.
Perbandingan perfoma ini sedikit rada ribet, kita bandingkan klaim pabrikan dulu, dari data pabrikan nampak paling bagus berurutan adalah KioXia(toshiba), Apacher AS340, Crucial BX500, Adata SU650, Kingston A400, Team GX1 Cara saya mengurutkan simple saja, cari yang Read/Writenya tinggi dan berimbang. Sayangnya speed klaim pabrikan ini tidak selalu jujur, speed pabrikan dapat dicapai pada kondisi tertentu dalam skema pengujian tertentu. Untuk itulah saya sering mencari data performa dari pengguna, bukan dari pabrikan.
Performa real dalam kehidupan sehari-hari agak sulit didapat, kalu dihandphone ada namanya Antutu benchmark, maka diPC ada sesuatu yang mirip namanya userbenchmark.com situs ini menghimpun data benchmark yang didapat dati hasil test yang dilakukan user seluruh dunia.
Sayangnya dari 6 SSD tadi, cuma ada 3 yang datanya performanya ada di userbenchmark.com yakni Crucial BX500, Adata SU650 dan Kingston A400. Ketiadaan itu bisa karena memang tidak ada yang menguji performa SSD dengan software dari userbenchmark.com.
Alternatif lain untuk menilai performa bisa anda dapat dengan cara mencari reviewnya di youtube atau web reviewer, cara ini tidak selalu berhasil terutama jika produk SSDnya terbilang kurang populer atau berasal dari brand kecil.
Saya pribadi memilih membandingkan real performanya melalui web userbenchmark.com seperti yang sebelumnya sudah saya lakukan ketika memilih SSD mainstream.
Berdasarkan userbenchmark.com, diketahui secara performa paling bagus Kingston A400, disusul Crucial BX500, baru Adata SU650. Data ini tentu berbeda dengan klaim pabrikan.
Dari sisi harga Kingston A400 juga paling murah, disusul AData SU650 baru Crucial BX500 (harga September 2020)
Sedangkan dari sisi daya tahan (lifetime) Adata Paling bagus yakni 280TB, Kemudian Kingston 160TB, baru Crucial 120TB.
Tiga hal ini, real life performance, harga dan lifetime menjadi patokan utama saya ketika memilih SSD. Pada kasus saya, dimana saya menggunakan SSD ini sebagai media penyimpanan utama (OS dan Data) dan menimbang SSD akan digunakan pada laptop lama yang prosesornya juga biasa saja, maka saya lebih memilih SSD adata su650, karena lifetimenya paling tinggi, harganya juga tidak terlalu tinggi.
Inilah proses bagaimana saya pada akhirnya memilih SSD tersebut berdasarkan kebutuhan saya, Anda bisa menggunakan data yang telah saya kumpulkan, untuk membantu anda memilih SSD yang paling cocok sesuai kebutuhan.
Selamat Memilih
Catatan*
Data harga diambil dari toko ijo, dengan cara sortir barang paling murah per September 2020.
Data lain diambil dari website Produsen, Bagi SSD yang tidak memiliki WEB data tsb diambil dari penjual.
*Garansi SSD umumnya adalah garansi Distributor, Harap lebih teliti, karena beberapa SSD tidak memiliki distributor Resmi.
Brand/Seri Harga Web Software Speed(R/W) Garansi TBW/MTBF
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda