Ini opini saya. #catet
Sadar atau tidak, hampir disetiap inci kehidupan kita, dari pagi hingga pagi lagi. kita selalu mempengaruhi orang lain, atau sebaliknya.
coba ingat lagi, dipagi hari ketika kamu sudah dandan cantik/ganteng, udah siap menatap matahari, tiba-tiba datang teman, sahabat, adik, kakak, atau orang tua kemudian berkomentar atas atribut yang kamu gunakan. Biasanya kemungkinan yang terjadi adalah akan terjadi perubahan terhadap atribut yang kamu gunakan (eq, sisiran rambut, wangi parfum, warna baju, jenis kerudung, dll) atau tidak terjadi apa-apa.
kejadian pertama dimana kamu pada akhirnya mengubah atribut yang kamu gunakan, disitulah kamu sudah "dipengaruhi" orang lain, sedangkan
kejadian kedua dimana kamu tidak melakukan ubahan apa-apa terhadap atributmu, itu tanda bahwa kamu tidak berhasil dipengaruhi.
kejadian seperti ini terjadi terus-menerus sepanjang waktu selama hidup kita masih berlangsung.
dan objek yang dipengaruhipun selalu berubah-ubah, tapi pada intinya yang dipengaruhi adalah otak kita, persepsi kita.
masih ingat iklan di televisi yang selalu diputar setiap hari.
apa yang membuat anda membeli produk yang diiklankan di televisi?
yups. anda membelinya karena berfikir ...
sekali lagi anda membelinya karena anda berfikir ...
kemudian anda membalinya lagi karena anda berfikir ,...
berfikir bukan? itu tandanya pikiran anda sudah dipengaruhi oleh persepsi-persepsi yang disampaikan melalui iklan. itulah mengapa iklan yang baik adalah iklan yang kreatif, iklan yang mampu mengguncang pikiran kita, iklan yang mampu meyakinkan kita, memberikan harapan dan pada akhirnya iklan itu membuat kita berfikir kalau produk obat penurun panas yang baik itu adalah ...., obat masuk angin ya ....
mobil yang baik ya mereknya ....
motor yang tangguh ya mereknya ....
handphone yang bagus mereknya ....
jilbab kalau bukan jilbab .... ngak bagus ....
bukankah begitu.
sadar tidak sadar begitulah cara kerjanya ...
Dalam bentuk yang lebih sederhana, ketika kita berbincang-bincang dengan teman, sahabat, saudara, tetangga, rekan kerja, atau seseorang yang bahkan sama sekali belum kita kenal, detik itu juga selama proses interaksi berlangsung, terjadi proses saling mempengaruhi. terkadang kamu terpengaruh, dikesemaptan yang lain kamu mempengarugi. itulah mengapa "orang dulu" pernah berkata, "bertemanlah dengan pandai besi, kalau mau basu gosong, bertemanlah dengan tukang parfum, nisacaya kamu ikut wangi" sorry ya kalo susunan kalimatnya melenceng :D
mempengaruhi-dipengaruhi merukan proses yang ngak akan pernah hilang kecuali kamu "m*ti". untuk mengurangi dampak negatifnya maka ada baiknya kita memilih kepada siapa kita berinteraksi dengan intensif. tapi hal ini bukan berarti kita pilih-pilih teman. kita hanya mengontrol seberapa intensif pertemannannya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda