Sebuah pilihan tak jarang berujung pada penyesalan, meskipun kadang melahirkan rasa syukur yang mendalam. memutuskan berarti memilih satu dari sekian banyak pilihan, “diam” termasuk diantaranya. meskipun diam bermakna tak bergerak, tapi bukan berarti tidak memilih, dalam konteks ini diam lebih dekat pada makna“memilih untuk diam” dengan kata lain menyetujui / merestui apa yang terjadi didepan mata.
sedikit banyaknya alternatif pilihan, sifatnya sangat relatif, tapi biasanya berhubungan dengan daya jelajah dan fikir seseorang. namun realitanya memutuskan sesuatu tidak cuma tentang bagimana memikirkan alternatif pilihan, namun juga keberanian untuk mengambil resiko atas sebuah pilihan. salah satu faktor yang sangat penting adalah keadaan emosi. hasil penelitian membuktikan peran emosi sangat berpengaruh pada sebuah keputusan. jadi ketika memutuskan sesuatu pastikan anda berapa pada kondisi emosi yang normal. mungkin itupulalah yang menyebabkan ada istilah “selesaikanlah sesutu dengan kepala dingin”. saya kira itu kalimat yang jujur dan sangat tepat. untuk mencapai kondisi emosi “normal” jurus yang paling sering digunakan adalah dengan mengulur waktu, ada juga dengan cara “cuti masalah” artinya berhenti memikirkan hal tersebut dan memilih untuk memasuki kehidupan yang berbeda untuk sementara waktu, cara pamungkas adalah dengan mendekatkan diri dengan Yang Kuasa.
Ketenangan adalah kekuatan utama manusia, ketenangan menjamin semua bagian tertinggi manusia dapat bekerja dengan maksimal, ketenangan menggiring manusia pada tingkat intelektualitas yang sangat baik.
Ketenangan adalah segalanya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda