Siapa yang tidak kenal dengan candi prambanan yang erat dengan cerita rakyat “roro jongrang”. ceritanya pada saat itu seorang lelaki yang bernama bandung bondowoso mencitai roro jongrang, namun sayangnya roro jongrang tidak mencintainya, karena memaksa, roro jongrang meminta bandung bondowoso membuatkannya 1000 arca dalam satu malam (sebelum matahari terbit/ayam berkokok), jika berhasil maka roro jongrang mau menikah dengan bandung bondowoso, akhirnya dengan segenap kekuatan bandung bodowoso menyanggupi, namun sayang ketika jumlah arcanya sudah mencapai 999, roro jongrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar sehingga seperti matahari dengan tujuan agar ayam berkokok dan bandung bondowoso gagal memenuhi permintaanya. karena tau roro jongrang berbuat curang bandung bondowoso marah dan mengutung roro jongrang menjadi arca yang ke 1000.
Candi ini terletak tepat di tepi jalan raya Jogja-solo, sekitar 16an km dari kota jogja. bisa ditempuh dengan menumpang Bus TransJogja dan berhenti di halte Prambanan. jika menggunakan kendaraan pribadi, candi ini juga relatif sangan mudah dijangkau karena letaknya memang benar-benar ditepi jalan raya.
Karena dikelola oleh pihak yang sama dengan borobudur, maka tarif masuknya pun sama yakni Rp.30000/orang, dan kalau tidak salah, ada diskon juga untuk rembongan pelajar. komplek candi prambanan hampir sama luasnya dengan candi borobudur, namun ketika anda mengunjungi tempat ini, anda akan disuguhi sesuatu yang sangat berbeda dengan apa yang anda lihat di candi-candi lain, bentuk candi yang langsing dan tinggi membuatnya benar-benar nampak “cantik”. candi ini dibuat pada abad ke-10 pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dan Raja Balitung. tinggi candi ini adalah 47 m atau 5 meter lebih tinggi dari candi borobudur.
komplek candi prambanan memiliki 3 candi utama yakni candi wisnu, brahma dan siwa. ketiganya adalah lambang trimurni dalam agama hindu.
namun sayang pada saat saya kesana candi utama yang terletak ditengah (candi siwa) dalam keadaan retak, sepertinya karena terkena dampak gempa dijogja tahun 2006 yang lalu., bebrapa bagian dipasangi alat pemantau retak. pengunjung masih dibolehkan menaiki candi siwa, namun jumahnya dibatasi dan setiap pengunjung yang naik ke candi siwa diwajibkan untuk memakai pelindung kepala(seperti yang ada difoto), karena saat itu musim liburan dan yang berniat naik kecandi utama cukup banyak, maka sayapun harus ngantri kurang lebih satu jam, tapi antrian saya itu terbayar, karena candi utama memang luar biasa.
candi utama memiliki 4 buah ruangan, (saat itu kami hanya boleh memasuki 2 ruangan) yakni : ruangan utama diisi arca siwa, sementara 3 ruangan lain disini arca Durga (Istri Siwa), Agastya (Guru Siwa) dan Ganesha (Anak Siwa).
sedangkan dua candi utama lain, (candi Wisnu dan Brahma) masing-masing hanya memiliki satu ruangan yang masing-masing diisi oleh arca wisnu dan arca Brahma).
candi prambanan memiliki banyak hal menarik seperti candi-candi pendamping (yang mendampingin setiap candi utama) salah satu yang paling menarik adalah candi Garuda yang terletak dekat candi wisnu, candi ini menyimppan misteri tentang sesosong manusia setengah burung yang bernama garuda. siapa yang tidak kenal garuda yang sampai saat ini masih digunakan menjadi lambang negara kita. dalam mitologi hindu sosok garuda digambarkan sebagai burung bertubuh emas,berwajah putih dan bersayap merah berparuh dan bersayap mirip elang. garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan aruna (kakak garuda yang terlahir cacat) dengan cara mencuri tirta amerta (air suci para dewa). saat ini negara lain yang menggunakan lambang yang relatif sama dengan indonesia yakni Thailand, namun mereka menggunakan istilah yang berbeda untuk memanggil garuda yakni krut atau pha krut.
sebenarnya masih banyak hal lain yang menarik dari candi ini, supaya lebih jelas dapatng sendiri aj yah, dan jika ingin menambah wawasan dan tidak mau repot beli saja fotokopi buku sejarahnya yang banyak dijual dikawasan itu seharga antara Rp.3000-5000, atau kalau mau puas sewa saja pemandu dijamin anda puas bertanya apapun tentang candi ini.
masih diareal yang sama, tepat didepan pintu keluar areal candi terdapat pasar dan warung-warung makanan yang seragam, ya semua warung menyajikan menu yang sama… hmmmm sepertinya ini trik pemerintah agar persaingan disini sehat … tepat didepan warung-warung makanan anda akan menemui pasar pakaian, isinya beragam, tentu saja kebanyakan berhubungan dengan candi prambanan atau candi borobudur. satu hal yang unik ketika keluar (menuju parkiran) saya menemukan pertujukan musik tradisinonal.. wahhh benar-benar mantab….
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda